Social Icons

Pages

Minggu, 28 Oktober 2012

Perhiasan Terindah (Muslimah Dan Emansipasi Part 4)

Bismillahirahmanirrahiim…


Menjadi perhiasan terindah dan terbaik memang tidaklah mudah. Laksana mutiara di lautan yang harus bertahan dengan buih – buih serta hempasan ombak. Laksana emas yang harus dibakar sebelum ia benar – benar menjadi perhiasan yang begitu berharga.  Ya, aku tahu, semua itu pilihan. Ada jalan indah tetapi hanya sekedar fatamorgana atau jalan yang terjal namun di puncaknya adalah keindahan yang tiada tara.
Begitulah sobat, seharusnya kita bersyukur menjadi muslimah. Disaat wanita – wanita lain larut dalam kemaksiatan, berlomba meraup kebahagiaan semu di luar sana dengan mengobral aurat mereka, engkau tetap di rumah menjaga kesucianmu. Ketika wanita lain berhias dengan mode ala baratnya, engkau sibuk berhias mempercantik diri dengan balutan ilmu dan ketakwaan.
Tentunya engkau tidak ingin kembali ke dalam lumpur kemaksiatan, bukan? Melumuri tubuhmu dengan kotoran – kotoran dosa. Tentu engkau tidak tega membiarkan hatimu terluka akibat sayatan dosa. Engkau tentu tidak ingin darah keimanan mengalir dari hatimu hingga hilang semua cahaya kehidupan. Sampai akhirnya tak lagi merasakan sakitnya hati saat berdosa. Karena sesungguhnya hanya hati yang hiduplah yang merasakan kepahitan saat berhadapan dengan kemaksiatan.
Bagaimana dengan hatimu, wahai sobat? Apakah masih tetap hidup dengan zikir ataukah mati dengan kemaksiatan yang bersemayam dan berkembang biak di dalamnya? Aku percaya, engkau akan memilih menjadi muslimah sejati daripada harus mengikuti trend – trend setan yang terkutuk, yang menyeret kita untuk menemaninya ke Neraka Jahannam.
Sahabat, islam adalah rumah kita. Rumah kita yang begitu indah dan menawan. Rumah yang, Alhamdulilah, menjadi milik kita sejak kita keluar dari rahim Sang Bunda. Tempat yang benar untuk sampainya amaliah dan ibadah. Karena, tanpa menempati rumah ini kita hanya sekedar menjadi pelomba yang meskipun saja bisa pemenang, kita tidak akan mendapatkan hadiah, karena kita tidak mendaftar ke panitia.
Namun sayang, sahabat – sahabat kita yang lain tidak menyadari betapa rumah ini adalah tempat berteduh kelak dari guyuran siksa api neraka. Mereka tidak menyadari betapa rumah ini begitu istimewa sedang di luar sana berbondong – bondong orang lain ingin masuk merasakan kesejukkan dan keindahannya.
Ironisnya, mereka justru termakan bualan – bualan manis tentang keadilan dan kesetaraan. Tentang bagaimana mereka harus setara dengan Pria. Tentang bagaimana mereka harus memiliki kebebasan untuk melakukan hal apapun yang mereka ingini, termasuk menjadi pecinta sesama jenis. Itulah yang diusung oleh kaum feminis. Mereka bilang melarang seseorang untuk mencintai sesama jenis adalah pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia. Yaitu hak yang dimiliki individu sejak lahir yang diberikan oleh tuhan. Serta mereka menuntut keadilan untuk setara segala – galanya dengan pria.
Mereka menuntut kepuasan semu yang jauh dari kata Qanaah. Mereka mencari kebahagiaan dengan menuntut hal yang tidak sepatutnya dan selayaknya untuk dituntut. Mereka termakan oleh syubhat – syubhat tentang dien ini. Yang akhirnya membuat mereka yakin bahwa agama ini tidaklah memiliki konsep keadilan yang baik.
Padahal jika mereka mau saja melihat dan meresapi ajaran islam tentang keadilan, saya yakin mereka akan segara bungkam. Kecuali jika dengki dan kesombongan telah mengakar dalam jiwa mereka, berarti mereka meneladani iblis yang terlaknat.
Keadilan yang diajarkan islam adalah standar, upaya, dan proses yang tulus memberikan sesuatu kepada yang berhak dan menempatkan sesuatu pada tempatnya. Bukan keadilan yang menuntut semua perlakuan harus sama tanpa memperhatikan kondisi – kondisi yang ada.
Sekarang mari kita lanjutkan pembahasan kita mengenai Muslimah dan Teori Emansipasi ini.
Baiklah, Setelah sebelumnya kita sudah membahas tentang pemahaman yang salah tentang emansipasi, dilanjutkan dengan pandangan islam terhadap wanita, serta peranan wanita dalam islam, kini kita lanjutkan ke pembahasan bagaimana menjadi perhiasan terindah. Tidak mudah memang. Tetapi sulit bukan berarti tak bisa. Ridfa berharap kawan – kawan semua tidak termakan isu – isu emansipasi yang sudah ngelor ngidul. Serta mengamini bahwa islam adalah agama kaum lelaki hingga membuat orang yang lemah imannya keluar dari agama yang menyelamatkan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DEMI KESUKSESAN,,,,,!!!!

 

Sample text

Senyuman merupakan hal kecil yang dapat membuat hidup ini menjadi lebih mudah
“Sakit dalam perjuangan itu hanya sementara. Bisa jadi Anda rasakan dalam semenit, sejam, sehari, atau setahun. Namun jika menyerah, rasa sakit itu akan terasa selamanya”

Sample Text

Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita ketahui, kapankah kita akan mendapat pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan.

Sample Text

MAS BROOOOWWW
Jangan terpaku dengan asumsi dan persepsi sendiri, karena bisa salah. Cobalah mulai membuka pikiran Kita terhadap pikiran orang lain, tentu saja dengan filter nilai-nilai yang Kita anut.