Rasullulah SAW bersabda, “Nasihatilah wanita dengan cara yang baik. Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, sementara yang paling bengkok itu bagian atasnya. Jika engkau bersikeras meluruskannya, ia akan patah. Tetapi jika engkau membiarkannya, ia akan bengkok selamanya. Maka nasehatilah wanita dengan cara yang baik.”
Maha Suci Allah yang telah menganugrahkan Rasul kita memiliki tutur kata yang padat namun kaya akan makna. Sahabat, tidakkah kita melihat bahwa Rasullulah adalah orang yang ternyata sangat mengerti wanita luar dalam? Bukankah orang -orang yang menggali tentang keajaiban dunia yang kedelapan ini (menurut mereka) selama bertahun-tahun masih sulit memahami wanita (Setidaknya itu yang aku baca dalam sinopsis buku mereka). Tetapi, lihatlah dengan perkataan Rasullulah yang padat namun indah sudah dapat melukiskan bagaimana wanita itu sesungguhnya.
Anna Mariana, dalam bukunya Ketika Allah SWT Lebih menyayangi wanita, menjelaskan secara filosofi, tulang rusuk (iga) itu sendiri adalah sebuah tulang yang fungsinya sebagai pelindung organ tubuh, yaitu jantung (pusat kehidupan), hati (menyaring sari poti makanan dan racun yang diserap tubuh), paru – paru (napas kehidupan) manusia. Tulang dalam tubuh mirip kerangka baja yang sangat kuat. Banyak para ahli meniru kerangka untuk membangun gedung – gedung pencakar langit. Meski ringan, tulang mampu menjadi penghalang ketika ada yang hendak merusak organ vital kehidupan tersebut.
Mengapa wanita tercipta dari tulang rusuk yang bengkok?
Justru karena bentuknya yang bengkok itulah, keberadaan wanita memberi kelapangan, tidak mempersempit dada di manapun ia berada.
Tetapi dalam arti harfiah, kebengkokan itu harus diluruskan. Karena memang kita akui wanita mudah sekali terbawa oleh perasaanya, sehingga kaum pria harus sesekali melurushkannya dengan logika dan fakta.
Sahabat, wanita diciptakan dari sesuatu yang hidup, yaitu tulang rusuk. Sementara pria diciptakan oleh Allah dari tanah (benda mati). Oleh sebab itulah nenek moyang kita disebut hawa yang berasal dari kata hayya (kehidupan). Karena itu, wanita secara alamiah berinteraksi dengan kehidupan itu sendiri. Ia berinteraksi dengan ruh, manusia. Ia-lah yang mendidik, menjadi ibu, saudara perempuan, istri, atau anak peremuan.
Jadi berbahagialah menjadi wanita karena ia adalah kehidupan! So, masih ingin menjadi seperti laki – laki???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
DEMI KESUKSESAN,,,,,!!!!